ADILMAKMUR.COM – Bencana hidrometeorologi dilaporkan mengaduk-aduk wilayah Tenggara Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat sore (26/1/2024).
Kombinasi hujan dan angin kencang berputar-putar dengan durasi antara 1 hingga 15 menit itu, memporak porandakan belasan bangunan.
Sedikitnya tercatat dua desa di wilayah Kecamatan Sawoo yang menjadi sasaran bencana alam itu.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Bertemu dengan Jokowi, Pihak Istana Sebut Tak Ada Agenda Khusus
Santap Malam dan Bicara Empat Mata di Angkringan Semar, Prabowo Subianto Sambangi Jokowi ke Solo
Prabowo Sempat Kemudikan Combine Harvester Saat Tinjau Proses Tanam dan Panen Padi di Merauke
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masing-masing Desa Prayungan dan Desa Tugurejo, yang berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek.
Pihak BPBD Kabupaten Ponorogo yang langsung melakukan asesmen di lapangan, mencatat sebanyak 18 bangunan, 4 tiang listrik dan 12 tower wifi dalam kondisi carut marut.
Baca artikel lainnya di sini : Petani Sawit Lapor ke Airlangga Soal Status Lahan, Sudah Lebih 30 Tahun Dikelola Tapi Masuk Kawasan Hutan
Baca Juga:
Artis Cantik Prilly Latuconsina Angkat Bicara Soal Pasangan Hidup, Tak Terlalu Ngoyo Soal Jodoh
WOW Day Hadirkan Keceriaan Anak-anak Prasejahtera dengan Tema ‘Lights of Hope’
Belasan bangunan yang hancur meliputi rumah warga, Kantor KUD, warung, bengkel, tempat usaha serta fasilitas umum berupa mushola.
Pada umumnya kerusakan itu berwujud berantakannya pada sisi atap bangunan.
Sedangkan tiang listrik dan tower wifi yang melengkung menjorok ke ruas jalan, mengakibatkan arus lalu lintas di lokasi kejadian mengalami kemacetan mencapai 1 kilometer.
Lihat juga konten video, di sini: Banjir Landa Kabupaten Halmahera Selatan, Satu Orang Meninggal dan Sebanyak 471 Jiwa Terdampak
Baca Juga:
Tegakkan Hukum dengan Tegas, Presiden Prabowo Subianto Ingin Pengawasan Tindak Korupsi Makin Ketat
Ulasan Mendalam Oppo Reno 5: Apakah Smartphone Ini Tertinggal atau Masih Kompetitif di Tahun 2024?
Dua warga di lokasi kejadian, Ibu Kartini dan Sugianto, kepada jurnalis menuturkan, sebelum akhirnya wilayahnya porak poranda, didahului hujan lebat.
Tak lama, disusul angin kencang dari arah Utara ke Selatan.
“Awalnya hujan biasa tapi lebat. Lalu bercampur angin kencang sekali selama kurang lebih 15 menit.
Saat itu banyak atap rumah atau apa saja berterbangan,” kata Ibu Kartini.
Sementara Sugianto menambahkan, dia sempat menyaksikan adanya angin kencang dan berputar-putar.
Peristiwa itu sempat dia amati selama sekitar 1 menit, kemudian disusul warung dan atap rumah melayang-layang.
“Ya, saya memang sempat melihat itu ada angin kencang sekali sambil mutar-mutar.”
“Lalu beberapa warung dan atap rumah lepas dan terbang,” sambung Sugianto.
Saat ini tim gabungan penanggulangan kebencanaan setempat, BPBD, TAGANA, Damkar, TNI, Polri, PMI, PLN, Bankom, relawan dan tenaga SAR lainnya tengah melakukan aktivitas darurat di lokasi kejadian.
Para petugas itu memprioritaskan penanganan para korban, dalam menata dan membersihkan perabotan rumah tangga yang berserakan.
“Kami para petugas kebencanaan masih berada di lokasi bencana. Siaga disini.”
“Cuaca masih gerimis. Kerja bakti akan dilanjutkan besok,” kata Surono, petugas BPBD setempat.
Dalam peristiwa ini tidak ada laporan timbulnya korban jiwa atau luka. Kerugian materiil masih dalam pendataan para petugas. (fin)
Artikel ini juga sudah dìterbitkan di portal berita Jatimraya.com.***