Istana Klarifikasi: Tak Ada Alkohol di Gala Dinner Prabowo – Emmanuel Macron, Hanya Jus Apel Berkarbonasi

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 31 Mei 2025 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jamuan santap malam kenegaraan, antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron yang digelar pada Rabu malam, 28 Mei 2025, di Istana Negara, Jakarta.. (Dok. Tim Media Prabowo Subianto)

Jamuan santap malam kenegaraan, antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron yang digelar pada Rabu malam, 28 Mei 2025, di Istana Negara, Jakarta.. (Dok. Tim Media Prabowo Subianto)

JAKARTA – Spekulasi publik yang beredar di media sosial sejak Kamis pagi, 29 Mei 2025, akhirnya dibantah tegas oleh pihak Istana.

Hal itu terkait dengan soal dugaan penyajian alkohol dalam jamuan makan malam Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan klarifikasi resmi pada Jumat siang, 30 Mei 2025, di Jakarta.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“‘Oh itu Sparkling Apple Cider, 100% jus. Bukan wine ya, dan tidak mengandung alkohol. Itu memang yang dipilih buat toast, karena non alkohol,'” ujar Teddy melalui pernyataan tertulis.

Pernyataan ini muncul setelah sebuah video singkat yang menampilkan kedua kepala negara bersulang dengan cairan keemasan dalam gelas bening menyebar luas di jagat maya.

Narasi yang menyertainya menyulut kontroversi, menuding Prabowo menyajikan minuman beralkohol dalam acara kenegaraan, sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya Indonesia.

Simbolik, Tapi Tetap Protokoler: Jus Apel Tanpa Alkohol

Penjelasan Teddy memperkuat bahwa minuman yang digunakan dalam momen toast tersebut bukan minuman beralkohol.

Ia menyebut jenis minuman itu sebagai sparkling apple cider, yaitu jus apel yang diberi karbonasi, namun tidak difermentasi.

Dalam diplomasi internasional, momen bersulang memang sering kali menjadi bagian penting sebagai simbol penghormatan dan persahabatan antar negara.

Namun demikian, Istana Negara Indonesia menegaskan bahwa protokol jamuan selalu menyesuaikan dengan norma lokal.

“Protokol jamuan makan malam di Istana tetap memperhatikan budaya dan nilai-nilai masyarakat Indonesia,” kata seorang pejabat Istana dalam keterangan tertulisnya.

Menghindari Kontroversi: Diplomasi Tanpa Alkohol

Dalam konteks negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, penyajian alkohol dalam jamuan resmi bisa menjadi sensitif dan menuai kecaman luas.

Istana pun tampaknya menyadari implikasi politik dan sosial yang dapat muncul dari kesan visual semata.

Sinyal ini diperkuat oleh keterangan lanjutan dari pihak protokoler Istana yang menyebut bahwa semua elemen jamuan. — dari menu hingga minuman — disusun dengan “pendekatan budaya dan nilai sosial Indonesia.”

Meski demikian, publik tampaknya lebih dulu terpicu oleh visualisasi gelas dan warna minuman, sebelum menggali keterangan faktual dari penyelenggara acara.

Kunjungan Macron: Diplomasi Tiga Hari, Gala Dinner di Tengahnya

Gala dinner yang menuai sorotan tersebut merupakan bagian dari kunjungan resmi Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia yang berlangsung pada 27–29 Mei 2025.

Acara makan malam kenegaraan itu digelar di Istana Negara pada Rabu malam, 28 Mei 2025.

Kunjungan Macron ke Jakarta dilakukan dalam rangka mempererat kerja sama bilateral antara Prancis dan Indonesia, khususnya dalam sektor pertahanan, energi hijau, dan teknologi digital.

Di sela jamuan malam itu, kedua kepala negara juga sempat membahas peluang peningkatan investasi dan kolaborasi industri strategis, termasuk soal pesawat tempur dan pembangkit listrik tenaga nuklir mini.

Persepsi Publik, Narasi Digital, dan Klarifikasi Terlambat

Kejadian ini kembali memperlihatkan bagaimana persepsi publik bisa dibentuk hanya lewat potongan video tanpa konteks.

Dalam hitungan jam, narasi negatif menyebar luas dan sempat mengganggu pemberitaan utama seputar substansi kunjungan Macron.

Klarifikasi dari Istana baru muncul sehari kemudian, setelah gelombang pertanyaan membanjiri media sosial dan kolom komentar berita daring.

Fenomena ini seakan mengulangi pola lama: peristiwa simbolik lebih cepat viral ketimbang isi diskusi bilateral itu sendiri.

Dalam hal ini, simbol “gelas dan minuman” justru menenggelamkan pesan utama diplomasi.

Refleksi: Simbolisme, Sensitivitas, dan Tantangan Era Digital

Kejadian ini menjadi cerminan kompleksitas protokol kenegaraan di tengah masyarakat yang sangat sensitif terhadap simbol-simbol budaya dan agama.

Istana tampaknya sudah cukup cermat dengan memilih sparkling cider non-alkohol sebagai solusi netral. Namun visual dan asumsi tetap menjadi pemantik kontroversi.

Klarifikasi Seskab Teddy Indra Wijaya secara tidak langsung juga mengingatkan bahwa dalam era digital, kecepatan narasi jauh lebih cepat dari klarifikasi resmi.

Maka, pengelolaan komunikasi publik, khususnya visual dari acara kenegaraan, harus jauh lebih antisipatif.

Langkah ke depan, transparansi komunikasi dan manajemen persepsi visual harus menjadi bagian integral dari diplomasi publik pemerintah.***

en persepsi visual harus menjadi bagian integral dari diplomasi publik pemerintah.***

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Haibisnis.com dan Harianekonomi.com 

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Diplomatiknews.com dan Indoinsider.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Inibekasi.com dan Hallokaltim.com

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Rakyat Dapat Debu, Pejabat Dapat Duit: Jalan Sumut Jadi ATM Korupsi
Seruan Prabowo ke Kepolisian: Jadilah Polisi yang Dicintai Rakyat!
Prabowo: Salah Satu Kunci Swasembada Energi adalah Listrik Tenaga Surya
AI Bossjob: Solusi Cerdas Susun CV & Dapat Undangan Wawancara Lebih Cepat
Pulau Mangkir dan Lipan Resmi Milik Aceh, Titah Prabowo
Buronan KTP-el Gagal Ajukan Penangguhan, KPK Dukung Langkah Singapura
Skandal Chromebook: Eks Stafsus Nadiem Dibidik Kejagung
Ridwan Kamil Akan Segera Dimintai Klarifikasi KPK Soal Dugaan Korupsi Iklan Bank BJB Senilai Rp222 Miliar

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 08:49 WIB

Rakyat Dapat Debu, Pejabat Dapat Duit: Jalan Sumut Jadi ATM Korupsi

Selasa, 1 Juli 2025 - 14:27 WIB

Seruan Prabowo ke Kepolisian: Jadilah Polisi yang Dicintai Rakyat!

Senin, 30 Juni 2025 - 11:31 WIB

Prabowo: Salah Satu Kunci Swasembada Energi adalah Listrik Tenaga Surya

Sabtu, 21 Juni 2025 - 07:42 WIB

AI Bossjob: Solusi Cerdas Susun CV & Dapat Undangan Wawancara Lebih Cepat

Rabu, 18 Juni 2025 - 07:15 WIB

Pulau Mangkir dan Lipan Resmi Milik Aceh, Titah Prabowo

Berita Terbaru

Satgas Manggala Agni Kabupaten Toba memadamkan api yang membakar tujuh hektar lahan di Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba. (Dok. BPBD Kabupaten Toba)

Nusantara

Bencana Alam di Tengah Musim Kemarau: Fakta dan Dampaknya

Senin, 14 Jul 2025 - 11:53 WIB