IRAN – Jaringan udara Israel dilaporkan menghantam pembangkit listrik tenaga nuklir Shahid Raisi di Isfahan, Iran, pada Sabtu dini hari.
Kantor berita resmi Iran, IRNA, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan warga dan pejabat keamanan setempat.
Wakil Gubernur Isfahan, Akbar Salehi, mengatakan tim penyelamat langsung dikerahkan tak lama setelah ledakan terjadi di fasilitas tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, kerusakan pada fasilitas sensitif sempat memicu ketegangan dan kekhawatiran akan kebocoran radiasi.
Pemerintah Iran menegaskan bahwa pembangkit listrik masih dalam kondisi terkendali dan tidak ada risiko kebocoran berbahaya bagi publik.
Serangan Susulan Mengincar Natanz dan Fordo, Dua Situs Sensitif Iran
Sehari sebelumnya, pada Jumat (13/06/2025), dua fasilitas nuklir penting lainnya juga diserang oleh jet tempur Israel.
Baca Juga:
Bencana Alam di Tengah Musim Kemarau: Fakta dan Dampaknya
Art Festival 2025: Musik Keras Jadi Suara Perubahan Generasi Muda Kampus
Lebih Efisien dan Estetis, Ini Alasan Kenapa AC Multi Split Lebih Unggul dari Model Biasa
Target serangan kali ini adalah fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordo yang berada di bawah pengawasan Organisasi Energi Atom Iran (AEOI).
Pihak AEOI mengonfirmasi adanya kontaminasi nuklir terbatas yang terdeteksi dalam kompleks Natanz, namun disebut tidak menyebar ke luar.
Juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi, menegaskan bahwa kontaminasi tersebut masih bisa dikendalikan dan belum mencapai level krisis.
Serangan ini meningkatkan kekhawatiran global bahwa Israel mulai menargetkan kemampuan nuklir Iran secara langsung dan terbuka.
Baca Juga:
RI Tawarkan Tambang dan Minyak, Tapi Trump Tetap Tutup Telinga
Rakyat Dapat Debu, Pejabat Dapat Duit: Jalan Sumut Jadi ATM Korupsi
Sindikat TPPO Bandara Soetta Nyaris Jual 340 Nyawa ke Luar Negeri
Iran: Tidak Ada Kebocoran Nuklir, Tapi Ketegangan Melonjak
Pejabat Iran berupaya meredakan kekhawatiran publik dan internasional terkait potensi bahaya dari serangan tersebut.
Akbar Salehi menegaskan tidak ada polusi radiasi dari fasilitas di Isfahan yang dapat membahayakan warga atau lingkungan sekitar.
Namun, pernyataan resmi tersebut tidak cukup untuk meredam spekulasi dan kekhawatiran akan potensi konflik militer yang lebih luas.
Media nasional Iran mengabarkan bahwa beberapa unit reaktor untuk sementara dihentikan untuk evaluasi keamanan pasca serangan.
Di media sosial, warganet Iran menyerukan pemerintah agar meningkatkan sistem pertahanan udara dan diplomasi internasional.
Respons Internasional: Seruan Redakan Ketegangan dan Awasi Nuklir Iran
Komunitas internasional mulai angkat suara terkait serangan ini, menyuarakan keprihatinan akan potensi krisis nuklir di Timur Tengah.
Baca Juga:
KPK Sita Aset Terkait EDC, BRI Jamin Pelayanan dan Tata Kelola Stabil
Seruan Prabowo ke Kepolisian: Jadilah Polisi yang Dicintai Rakyat!
Prabowo: Salah Satu Kunci Swasembada Energi adalah Listrik Tenaga Surya
PBB melalui juru bicara Sekretaris Jenderal menyerukan kedua pihak menahan diri dan menghindari langkah yang bisa memicu perang terbuka.
IAEA (Badan Energi Atom Internasional) menyatakan sedang memverifikasi situasi lapangan terkait kondisi fasilitas nuklir Iran.
Amerika Serikat mengimbau semua pihak untuk menjaga jalur diplomatik dan menyatakan belum terlibat langsung dalam operasi militer ini.
Sementara itu, Rusia dan Tiongkok mengecam keras tindakan militer Israel dan menyebutnya sebagai provokasi berbahaya terhadap kedaulatan Iran.
Apa Motif Israel dan Bagaimana Sikap Iran ke Depan?
Israel sejak lama menuduh Iran membangun senjata nuklir secara diam-diam meski Teheran membantah tudingan tersebut.
Pemerintah Israel menegaskan akan mengambil “langkah preventif” jika mendeteksi pengayaan uranium Iran melewati batas aman.
Iran bersikeras bahwa seluruh program nuklirnya murni untuk kepentingan sipil dan di bawah pengawasan IAEA.
Serangan ini terjadi saat negosiasi nuklir Iran dengan kekuatan dunia masih mandek dan sanksi ekonomi tetap diberlakukan.
Kedua negara sejauh ini belum mengumumkan tindakan balasan resmi, namun pengamat menyebut situasi sangat mudah memanas.
Krisis Nuklir Baru di Ambang Pintu, Dunia Harus Bertindak
Serangan Israel terhadap situs nuklir Iran menunjukkan pergeseran strategi dari tekanan diplomatik ke aksi militer langsung.
Jika dibiarkan tanpa intervensi internasional, aksi balas membalas ini bisa memicu krisis nuklir baru di kawasan yang sudah rapuh.
Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB perlu segera menggelar pertemuan darurat dan mendorong pembentukan tim pemantau independen.
Indonesia dan negara-negara ASEAN bisa berperan sebagai jembatan komunikasi untuk meredakan ketegangan antarblok.
Masyarakat dunia harus mendorong penyelesaian damai dan pengawasan ketat atas fasilitas nuklir demi mencegah bencana kemanusiaan lebih besar.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Tambangpost.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabarindonesia.com dan Infoseru.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjabar.com dan Haisumatera.com
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center